Trans Jatim Tambah Dua Koridor Baru, Dorong Aksesibilitas dan Konektivitas Transportasi di Jawa Timur

Surabaya, Mei 2025 — Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perhubungan (Dishub) terus memperluas layanan transportasi publik berbasis bus dengan memperkenalkan dua koridor baru dalam jaringan Bus Trans Jatim. Penambahan ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov Jatim untuk menyediakan moda transportasi umum yang terjangkau, aman, dan efisien bagi warganya.

Dua koridor baru yang akan segera diluncurkan adalah Koridor 6 dan Koridor 7. Koridor 6 akan melayani jalur Mojokerto – Mojosari – Porong – Japanan, yang diharapkan dapat meningkatkan integrasi antarwilayah, khususnya menghubungkan wilayah Mojokerto dengan jalur utama menuju Malang, Pasuruan, hingga Banyuwangi. Sementara itu, Koridor 7 akan menghubungkan Sidoarjo – Terminal Larangan – Sukodono – Puspa Agro – Sepanjang – Terminal Joyoboyo Surabaya, yang menjadi alternatif strategis untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur utama Sidoarjo–Surabaya.

Langkah ini tidak hanya memperluas cakupan layanan Trans Jatim, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pembangunan infrastruktur transportasi publik yang inklusif dan merata.

Bus Trans Jatim di kedua koridor tersebut dijadwalkan beroperasi setiap hari dari pukul 05.00 hingga 21.00 WIB. Dishub Jatim telah menyiapkan 15 unit bus untuk Koridor 6, dengan komposisi 7 unit yang melayani dari arah Mojokerto, 7 unit dari arah Sidoarjo, serta 1 unit cadangan untuk mengantisipasi gangguan layanan.

Salah satu inovasi yang turut dikembangkan dalam perluasan layanan ini adalah sistem pembayaran terintegrasi. Trans Jatim kini menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) yang terhubung dengan layanan Kereta Commuter Indonesia (KCI). Artinya, penumpang bisa beralih dari bus Trans Jatim ke kereta komuter tanpa harus membeli tiket baru, selama perpindahan dilakukan dalam waktu dua jam.

Tarif yang diberlakukan tetap terjangkau: Rp 5.000 untuk penumpang umum, serta Rp 2.500 untuk pelajar, mahasiswa, dan santri. Kebijakan tarif ini menjadi langkah nyata dalam mendorong minat masyarakat, terutama dari kalangan pelajar dan pekerja, untuk beralih ke transportasi umum.

Minat masyarakat terhadap layanan Bus Trans Jatim terus menunjukkan tren positif. Antusiasme ini terlihat dari meningkatnya jumlah penumpang sejak peluncuran awal layanan ini beberapa tahun lalu. Dishub Jatim menyampaikan bahwa penambahan koridor ini merupakan respon terhadap tingginya kebutuhan masyarakat akan moda transportasi umum yang efisien dan terjangkau.

Lebih jauh lagi, Pemprov Jatim juga telah menyusun rencana jangka panjang untuk menambah lima koridor baru yang akan mencakup wilayah Mojokerto – Jombang, Mojokerto – Lamongan via Gedek, Porong – Pasuruan, dan Sidoarjo – Surabaya via Wonoayu. Rute-rute ini akan menyasar wilayah padat penduduk dan kawasan industri sebagai upaya mempercepat konektivitas serta menunjang pertumbuhan ekonomi di kawasan Gerbangkertosusila.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan bahwa pengembangan Trans Jatim bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan bagian dari misi besar membangun sistem transportasi publik yang berkelanjutan, inklusif, dan ramah lingkungan. Dengan tersedianya akses transportasi yang baik, diharapkan mobilitas masyarakat akan meningkat, biaya hidup bisa ditekan, serta tekanan terhadap penggunaan kendaraan pribadi dapat dikurangi.

Kepala Dinas Perhubungan Jatim menambahkan bahwa layanan ini akan terus dimonitor dan dievaluasi secara berkala. Pemerintah juga membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan demi perbaikan kualitas layanan ke depannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top