Sidang Tahunan MPR RI 2025 Digelar 15 Agustus, Presiden Prabowo Berikan Pidato Kenegaraan

0
19
https://beritaadikara.com/?p=2182&preview=true

Jakarta, 15 Agustus 2025 — Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI resmi menggelar Sidang Tahunan bersama DPR dan DPD pada Jumat (15/8/2025) pukul 09.00 WIB di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Tahun ini, jadwal sidang dimajukan sehari dari biasanya karena tanggal 16 Agustus jatuh pada hari Sabtu.

Sidang tahunan ini menjadi salah satu agenda kenegaraan terpenting menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam forum resmi tersebut, Presiden menyampaikan pidato kenegaraan yang merangkum capaian pemerintahan serta arah kebijakan ke depan. Selain itu, laporan kinerja lembaga negara juga dipaparkan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.

Sejak beberapa hari sebelumnya, persiapan telah dilakukan secara matang. Pada 13 dan 14 Agustus, gladi kotor dan gladi bersih diselenggarakan di ruang sidang untuk memastikan setiap detail berjalan sesuai protokol.

Menurut Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah, sebanyak 1.250 undangan disebar, terdiri dari 1.100 kursi di ruang sidang utama dan 250 kursi di Plaza Nusantara IV. Undangan mencakup pimpinan lembaga negara, kepala partai politik, mantan presiden dan wakil presiden, tokoh masyarakat, perwakilan ormas, hingga duta besar negara sahabat.

Nama-nama besar seperti Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Wapres Jusuf Kalla, hingga Try Sutrisno, hadir memenuhi kursi undangan, menambah bobot dan simbolisme dari pertemuan tahunan ini.

Sidang dibuka dengan pengibaran bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan mengheningkan cipta untuk menghormati para pahlawan. Ketua MPR membuka sidang secara resmi, kemudian disusul sambutan dari Ketua DPR.

Sebuah tayangan video menampilkan capaian pemerintahan selama setahun terakhir. Setelah itu, Presiden menyampaikan pidato kenegaraan yang mencakup perkembangan politik, ekonomi, sosial, dan pembangunan nasional. Agenda juga mencakup laporan kinerja lembaga-lembaga negara, sebelum acara ditutup oleh Ketua DPR.

Di sela-sela acara, dipersembahkan pula lagu-lagu nusantara yang memberikan nuansa kebanggaan dan kehangatan nasionalisme.

Presiden hadir dengan mengenakan jas biru tua yang sederhana namun sarat makna, mencerminkan keseriusan acara. Kehadiran mantan presiden, tokoh masyarakat, dan perwakilan dunia internasional menjadi sinyal kuat bahwa forum ini tidak sekadar ritual, melainkan ajang komunikasi strategis antara pemerintah, parlemen, dan rakyat.

Sidang tahunan ini adalah momentum evaluasi kinerja pemerintahan dan koordinasi antarlembaga negara. Ia juga menjadi panggung simbolis yang menegaskan bahwa perjalanan demokrasi Indonesia dijalankan melalui mekanisme konstitusional yang transparan dan terbuka.

Bagi sebagian kalangan, sidang tahunan MPR, DPR, dan DPD adalah cerminan “denyut nadi” politik nasional. Di sini, rakyat dapat melihat arah kebijakan negara, mengukur capaian pemerintahan, sekaligus menyimak visi ke depan.

Di tengah dinamika politik dan tantangan global, sidang tahunan tahun ini membawa pesan penting: stabilitas politik, kesinambungan pembangunan, dan penguatan kelembagaan menjadi prioritas demi memastikan Indonesia tetap berdiri kokoh di usia ke-80 tahun kemerdekaannya.

Leave a reply