Surabaya Melawan, Demo Mahasiswa Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Proyek Penulisan Ulang Sejarah.

0
126
https://beritaadikara.com/surabaya-melawan-demo-mahasiswa-gelar-aksi-tolak-rkuhap-dan-proyek-penulisan-ulang-sejarah/

SURABAYA | BERITA ADIKARA – Para Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Surabaya bersiap menggelar demonstrasi besar bertajuk “Surabaya Melawan” pada Jumat sore (15 Agustus 2025) ini. Aksi protes ini merupakan bentuk penolakan tegas terhadap Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) serta inisiatif penulisan ulang sejarah Indonesia yang dianggap sangat kontroversial.

Para demonstran dijadwalkan berkumpul di Kebun Binatang Surabaya (KBS) pukul 13.00 WIB setelah salat Jumat, sebelum bergerak menuju Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur di Jalan Indrapura sebagai titik puncak aksi. Demonstrasi ini menegaskan sikap mahasiswa terhadap dua isu krusial: RKUHAP yang dianggap melemahkan sistem peradilan pidana, serta proyek penulisan ulang sejarah yang dicurigai dipengaruhi oleh agenda politik.

“Sudah saatnya Surabaya bangkit dan melawan!” demikian pernyataan yang dikeluarkan selama konsolidasi tersebut.

Penolakan terhadap RKUHAP dan Penulisan Ulang Sejarah

RKUHAP menjadi sorotan karena berpotensi merusak integritas kerangka peradilan pidana Indonesia. Sementara itu, proyek penulisan ulang sejarah yang dipimpin oleh Kementerian Kebudayaan di bawah Menteri Fadli Zon telah menuai kritik tajam. Inisiatif ini, yang dialokasikan anggaran sebesar Rp 9 miliar dan melibatkan 113 penulis sejak Januari 2025, awalnya ditargetkan selesai pada Agustus 2025. Namun, peluncuran buku tersebut ditunda hingga Oktober 2025.

Aksi protes ini tidak hanya melibatkan mahasiswa, tetapi juga mendorong partisipasi masyarakat sipil untuk menyuarakan kekhawatiran mereka. Peserta diimbau membawa poster tuntutan masing-masing, yang mencerminkan semangat partisipatif. Slogan “Jadilah pelaku sejarah, bukan sekadar saksi” menjadi seruan penggerak gerakan ini.

Aksi di Surabaya sejalan dengan gelombang protes mahasiswa di berbagai kota di seluruh negeri. Di Jakarta, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyelenggarakan aksi “Indonesia Cemas 2025” di Patung Kuda dengan tuntutan serupa.

Dengan yel-yel Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! Hidup Perempuan yang Melawan!”, aksi protes ini menekankan inklusivitas, mengakui peran berbagai elemen masyarakat dalam memperjuangkan demokrasi dan keadilan. Meskipun menghadapi tantangan besar, mahasiswa tetap optimistis bahwa perubahan dapat dicapai melalui aksi kolektif yang terorganisir.

Persiapan aksi protes terus berlangsung di bawah pengamanan ketat oleh pihak kepolisian. Masyarakat diundang untuk bergabung dalam aksi damai ini guna menjaga integritas demokrasi bangsa dan akurasi sejarah.

Leave a reply