Windah Basudara Pimpin Upacara HUT RI ke-80 di Jakarta Selatan, Curi Perhatian Netizen Dengan Kharismanya

Sumber : YouTube. RevivalTv
BERITA ADIKARA – Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, menarik perhatian publik dengan kehadiran Brando Franco Windah, yang dikenal sebagai Windah Basudara, seorang YouTuber terkenal yang tampil sebagai pembina upacara, menggabungkan semangat nasionalisme dengan sentuhan modern.
Menggunakan beskap hijau tua dan kain batik yang kaya makna budaya, Windah Basudara menjalankan tugasnya dengan penuh khidmat. Dari prosesi penyerahan bendera pusaka, mengheningkan cipta, hingga penyampaian amanat, ia menunjukkan sikap yang serius dan berwibawa. Penampilannya yang berbeda dari citra humorisnya sebagai kreator konten digital berhasil memikat ribuan hadirin dan memicu diskusi luas di kalangan masyarakat.
Dalam amanatnya, Windah menekankan pentingnya kontribusi generasi muda dalam menjaga semangat perjuangan para pahlawan.
“Kemerdekaan yang kita peringati hari ini harus tetap hidup melalui kontribusi positif kita. Bersatu kita maju, bersama kita merdeka,” ujarnya dengan nada tegas namun penuh kehangatan.
Pesan ini berhasil membangkitkan semangat patriotisme, khususnya di kalangan generasi muda, untuk turut berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Windah juga mengapresiasi keberagaman cara anak muda mengekspresikan cinta tanah air, mulai dari menciptakan karya seni bertema perjuangan, menghasilkan konten digital tentang sejarah, hingga aksi nyata seperti kegiatan relawan lingkungan.
“Generasi muda memiliki caranya sendiri untuk menunjukkan cinta pada tanah air,” katanya, seraya mengajak masyarakat untuk mengakui bentuk-bentuk nasionalisme modern yang inklusif dan inovatif.
Kehadiran Windah sebagai pembina upacara langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial, dengan jutaan unggahan dan komentar yang mencerminkan kekaguman sekaligus hiburan. Netizen memuji keseriusannya, namun tak sedikit yang menyoroti sisi humorisnya yang tetap terpancar. Komentar seperti “Windah serius, tapi auranya masih jenaka” menjadi bukti bahwa penampilannya mampu menyatukan komunitas daring dalam suasana penuh makna dan keceriaan.
Peristiwa ini tidak hanya menjadi kejutan, tetapi juga inspirasi yang memperlihatkan bagaimana figur dari dunia digital dapat memberikan dampak nyata dalam kehidupan nyata.
Kehadiran Windah Basudara menggaris bawahi bahwa semangat nasionalisme dapat terus relevan di era digital, menggabungkan tradisi dengan inovasi untuk membangun Indonesia yang lebih inklusif dan dinamis.