George Russell Menangi GP Singapura 2025: McLaren Kunci Gelar Konstruktor di Marina Bay

0
54
https://beritaadikara.com/george-russell-menangi-gp-singapura-2025-mclaren-kunci-gelar-konstruktor-di-marina-bay/

Singapura | Berita Adikara – Sirkuit jalanan Marina Bay kembali menjadi saksi bisu betapa keras dan sengitnya dunia balap Formula 1. Dalam balapan penuh strategi, panas ekstrem, serta drama di lintasan, George Russell (Mercedes) berhasil keluar sebagai pemenang Formula 1 Singapore Grand Prix 2025, mengungguli rival utamanya Max Verstappen (Red Bull) dan Lando Norris (McLaren) yang finis di posisi kedua dan ketiga.

Kemenangan Russell bukan hanya menegaskan kebangkitannya bersama Mercedes, tetapi juga menjadi momen bersejarah karena di balapan yang sama, McLaren berhasil memastikan diri sebagai juara dunia konstruktor F1 musim 2025 — berkat penampilan konsisten dari kedua pembalapnya, Norris dan Oscar Piastri.

Balapan malam di Singapura memang selalu menghadirkan pesona tersendiri. Dengan 62 lap yang membentang di antara gedung-gedung pencakar langit dan pencahayaan spektakuler, atmosfer GP Singapura selalu sarat ketegangan.

Russell, yang memulai dari posisi pole, tampil dominan sejak awal. Pembalap asal Inggris itu mampu menjaga ritme balapan meskipun tekanan dari Max Verstappen tak pernah surut sepanjang lomba. Sementara itu, duo McLaren — Lando Norris dan Oscar Piastri — terlibat pertarungan internal sengit di posisi ketiga dan keempat.

Lap demi lap, strategi pit stop menjadi faktor kunci. Mercedes memilih strategi dua kali masuk pit dengan kompon ban medium, sementara Red Bull dan McLaren bertahan lebih lama di stint pertama menggunakan ban keras. Keputusan itu terbukti tepat — Russell mampu menjaga kecepatan konstan hingga akhir, menutup lomba dengan catatan waktu yang nyaris sempurna tanpa kesalahan berarti.

“Ini adalah kemenangan yang luar biasa. Tim bekerja sangat keras sepanjang musim dan hasil ini kami persembahkan untuk semua orang di Mercedes,” ujar Russell usai balapan.

Meski tidak menempati posisi teratas, McLaren justru menjadi sorotan besar. Dengan Lando Norris finis di posisi ketiga dan Oscar Piastri di posisi keempat, tim oranye asal Woking itu resmi mengunci gelar juara dunia konstruktor F1 2025, menyusul keunggulan poin yang sudah tak terkejar oleh Red Bull dan Ferrari.

Keberhasilan ini menjadi pencapaian bersejarah, karena McLaren terakhir kali memenangkan gelar konstruktor pada tahun 1998, era kejayaan Mika Häkkinen.

Prinsipal tim McLaren, Andrea Stella, menyebut kemenangan ini sebagai buah kerja keras jangka panjang.

“Kami tidak selalu menjadi yang tercepat, tapi kami selalu konsisten. Itu kunci kesuksesan kami tahun ini,” katanya.

Namun, di balik kesuksesan tersebut, sempat terjadi ketegangan antara dua pembalap McLaren. Pada awal balapan, Norris melakukan manuver berani melewati rekan setimnya, Piastri, di tikungan sempit sektor dua. Piastri sempat kesal lewat radio tim, menyebut Norris “terlalu agresif”, namun insiden itu dinyatakan sebagai racing incident oleh steward.

Meski demikian, keduanya akhirnya saling berjabat tangan usai lomba — menunjukkan bahwa rivalitas internal McLaren tetap berada dalam batas sportivitas.

Suhu udara mencapai lebih dari 32 derajat Celsius dengan tingkat kelembapan di atas 80 persen menjadikan GP Singapura kali ini salah satu balapan paling berat musim ini. FIA bahkan memberlakukan status “heat hazard” untuk mengantisipasi dampak kesehatan pada pembalap.

Beberapa pembalap tampak kelelahan usai lomba, termasuk Lewis Hamilton, yang harus puas finis di posisi kedelapan setelah terkena penalti lima detik karena melanggar batas lintasan (track limits).

Hamilton sejatinya sempat bertarung di posisi keenam, namun insiden kecil saat pengereman membuatnya keluar sedikit dari lintasan. Penalti tersebut menjatuhkannya dua posisi di klasemen akhir balapan.

Dengan kemenangan di Singapura, George Russell kini naik ke peringkat empat klasemen pembalap sementara, memperkecil jarak dari trio teratas: Verstappen, Norris, dan Leclerc. Di sisi lain, Verstappen masih memimpin klasemen meski gagal menang.

Sementara itu, hasil ganda podium dari McLaren memastikan tim tersebut unggul jauh dalam klasemen konstruktor — menandai era baru kebangkitan mereka setelah bertahun-tahun berjuang di papan tengah.

Balapan di Singapura ini tak hanya soal kecepatan, tapi juga soal strategi dan ketahanan fisik. Tim-tim besar kini mulai memfokuskan sisa musim untuk perebutan gelar individu.

Red Bull berharap Verstappen bisa mempertahankan keunggulannya di klasemen pembalap, sementara Mercedes menatap sisa musim dengan semangat baru setelah kemenangan Russell. Di sisi lain, McLaren jelas menikmati momen emas mereka — kombinasi Norris dan Piastri menjadi duet yang paling berbahaya musim ini.

GP Singapura 2025 sekali lagi membuktikan bahwa Formula 1 bukan sekadar ajang balapan, melainkan juga panggung strategi, emosi, dan daya tahan. George Russell tampil sempurna, McLaren menorehkan sejarah, dan para penggemar F1 di seluruh dunia mendapat suguhan spektakuler di bawah gemerlap lampu Marina Bay.

Musim 2025 kini semakin menarik: dengan empat balapan tersisa, perebutan gelar pembalap masih terbuka lebar — dan Singapura akan selalu dikenang sebagai titik balik penuh kejutan di kalender Formula 1 tahun ini.

Leave a reply