Gurbernur Jatim Khofifah Bangun Rumah Subsidi Untuk Buruh & Wartawan Di Gresik

Gresik, Jawa Timur – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi memulai program pembangunan rumah subsidi bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Program ini ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Rabu (14/5/2025) di Kabupaten Gresik.

Sebagai langkah awal, sebanyak 200 unit rumah subsidi akan dibangun di lokasi tersebut. Dari jumlah itu, masing-masing 100 unit diperuntukkan bagi kalangan buruh dan wartawan, sebagai bentuk kepedulian terhadap kelompok pekerja yang rentan secara ekonomi namun memiliki peran penting dalam pembangunan daerah.

Khofifah menjelaskan, pembangunan ini merupakan bagian dari target besar pembangunan 20.000 unit rumah subsidi di Jawa Timur. “Gresik akan menjadi titik awal, dan kami berharap ini menjadi pemicu untuk realisasi ribuan rumah subsidi di wilayah lain,” ujarnya.

Pembangunan rumah ini menggunakan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dikelola oleh BP Tapera. Melalui skema ini, pemerintah memberikan sejumlah kemudahan seperti uang muka hanya satu persen, suku bunga tetap sebesar lima persen, dan jangka waktu cicilan hingga 20 tahun.

Khofifah juga menegaskan bahwa rumah subsidi ini diprioritaskan untuk pembeli rumah pertama, khususnya dari kalangan masyarakat menengah ke bawah.

“Ini bentuk afirmasi bagi mereka yang selama ini kesulitan mendapatkan akses kepemilikan hunian,” tambahnya.

Saat ini, pemerintah provinsi masih melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menentukan lokasi-lokasi lanjutan pembangunan rumah subsidi di kabupaten atau kota lain di Jawa Timur. Gresik dipilih sebagai proyek percontohan sebelum diterapkan secara lebih luas.

Menteri Perumahan Rakyat, Maruar Sirait, dijadwalkan akan meninjau langsung proyek di Gresik dalam waktu dekat sebagai bagian dari dukungan pusat terhadap program ini. Khofifah berharap kolaborasi antara pemerintah daerah, kementerian terkait, serta sektor perbankan dan pengembang dapat mempercepat realisasi program hunian layak dan terjangkau ini.

Program ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah Jawa Timur dalam menyediakan perumahan yang terjangkau bagi warga berpenghasilan rendah. Selain mendorong inklusivitas, program ini juga diharapkan mampu memperkuat daya beli, menciptakan lapangan kerja sektor konstruksi, dan mengurangi ketimpangan akses hunian.

Jika Anda membutuhkan versi artikel ini dalam bentuk opini, laporan mendalam, atau narasi ekonomi perumahan di Jawa Timur, saya bisa bantu kembangkan lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top