“Bahkan Siswa Terbaik Pun Pernah Gagal,” Pidato Jenaka Lulusan Terbaik Universitas Sains Vietnam Pukau Hadirin

0
13
https://beritaadikara.com/bahkan-siswa-ter…am-pukau-hadirin/

BERITA ADIKARA – Suasana haru bercampur tawa mewarnai upacara wisuda di Universitas Sains, Universitas Nasional Vietnam, Kota Ho Chi Minh. Momen istimewa tersebut tercipta saat peraih nilai tertinggi (valedictorian) dari Program Sarjana Berprestasi Jurusan Kimia, Nguyen Minh Phuc, menyampaikan pidato perpisahannya yang dinilai sangat jujur dan membumi.

Berbeda dengan pidato akademis yang kaku, Phuc memilih pendekatan humanis. Kalimat pembukanya yang berbunyi,

“Bahkan siswa terbaik pun pernah gagal dalam suatu mata pelajaran,” sontak mengundang gelak tawa dan tepuk tangan meriah dari ribuan wisudawan serta dosen yang memadati auditorium.

Melalui anekdot-anekdot cerdas, pemuda kelahiran tahun 2002 ini membandingkan dinamika proses belajar dengan kerumitan reaksi kimia. Ia menegaskan pesan moral bahwa di balik predikat “mahasiswa berprestasi”, terdapat perjuangan dan kegagalan yang sama selayaknya mahasiswa pada umumnya.

“Pidato ini bukan hanya refleksi perasaan saya pribadi, tetapi mewakili hati seluruh teman sekelas yang lulus hari ini. Saya ingin menyuarakan pemikiran yang mungkin telah terpendam selama empat tahun terakhir,” ungkap Phuc di hadapan podium.

Perjalanan Berliku Menemukan Passion

Di balik kesuksesannya menjadi lulusan terbaik, Phuc menyimpan kisah keberanian dalam mengejar impian. Sebelum berlabuh di Universitas Sains, pemuda asal Provinsi Binh Thuan ini sempat tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Kedokteran dan Farmasi pada tahun 2020.

Kala itu, ia masuk dengan prestasi gemilang, yakni meraih nilai sempurna (10) pada mata pelajaran Kimia.

Namun, prestise dunia kedokteran ternyata tidak sejalan dengan panggilan jiwanya. Setelah satu semester, Phuc merasakan penurunan minat belajar yang drastis. Ia pun dihadapkan pada pilihan sulit: bertahan demi ekspektasi keluarga atau mengulang dari nol demi minatnya pada ilmu murni.

“Hal tersulit adalah meyakinkan orang tua. Mereka sangat berharap saya menjadi dokter, sehingga menyampaikan keputusan untuk berhenti dan mengulang ujian masuk adalah momen paling menyiksa bagi saya,” kenang Phuc.

Keberanian Phuc mengambil risiko akhirnya terbayar lunas.

Setelahmemutuskan berhenti dan kembali ke kampung halaman untuk belajar mandiri, ia sukses menembus Universitas Sains melalui jalur ujian kelulusan SMA. Tidak tanggung-tanggung, ia meraih peringkat pertama dengan total nilai 29,2 (Matematika 9,4; Kimia 10; Bahasa Inggris 9,8), sekaligus mencatatkan dirinya sebagai pemilik nilai tertinggi kedua secara nasional di kelompok ujian D7.

Kini, berdiri sebagai lulusan terbaik, Nguyen Minh Phuc membuktikan bahwa keberanian untuk jujur pada diri sendiri adalah kunci utama dalam meraih prestasi tertinggi.

 

Leave a reply