Istana Merdeka Bersolek Sambut HUT RI ke-80: Semangat Kemerdekaan Berpadu Kemegahan

Jakarta, Agustus 2025 — Di tengah hiruk pikuk ibu kota, halaman Istana Merdeka kini berubah menjadi pusat perhatian. Sejak awal bulan ini, seluruh area istana tampak hidup dengan aktivitas persiapan yang intens. Para pekerja, petugas protokol, dan tim kebersihan bahu-membahu memastikan setiap sudut istana siap menyambut momen sakral — peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80.
Di bawah teriknya matahari siang, puluhan petugas terlihat memoles lantai marmer yang menjadi pijakan utama para tamu. Dinding bercat putih yang sebelumnya mulai memudar kini kembali berkilau, menegaskan kesan bersih dan anggun. Bahkan, jalan setapak di sekitar Wisma Negara mendapat sentuhan perbaikan, membuat seluruh kompleks tampak rapi dan siap menjadi tuan rumah bagi upacara kebangsaan.
Salah satu pemandangan yang langsung mencuri perhatian adalah deretan tenda merah-putih yang berdiri di sisi kiri dan kanan jalan menuju istana. Tenda ini bukan hanya berfungsi sebagai pelindung dari panas dan hujan, tetapi juga menjadi simbol perjalanan menuju jantung perayaan kemerdekaan. Setiap tiang dihiasi kain bendera yang berkibar lembut tertiup angin, seakan menyapa setiap tamu yang akan melangkah masuk.
Tahun ini, Istana Merdeka memecahkan tradisi dengan memberikan akses lebih luas bagi masyarakat. Dari total 16.000 undangan yang disediakan, 80 persen di antaranya dikhususkan untuk warga umum dari berbagai daerah. Langkah ini disambut antusias, terbukti saat pendaftaran dibuka secara daring, lebih dari 140.000 orang mendaftar hanya dalam waktu 25 menit.
Seskab Teddy Indra Wijaya menyebut fenomena ini sebagai bukti nyata bahwa masyarakat merindukan kebersamaan dalam merayakan kemerdekaan, terutama di halaman istana yang menjadi simbol negara.
“Semangat merayakan kemerdekaan bersama di halaman Istana sangat hidup dan dinantikan masyarakat,” ujar Teddy.
Rangkaian acara akan dimulai sejak pagi dengan kirab bendera pusaka dari Monas menuju Istana Merdeka. Prosesi ini akan diiringi pasukan berkuda dan kendaraan kencana, menghadirkan suasana klasik yang membawa ingatan ke masa awal kemerdekaan.
Setiba di istana, rangkaian utama dimulai dengan pembacaan teks Proklamasi, pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh Paskibraka, mengheningkan cipta, hingga doa kebangsaan. Gema musik dari Gita Bahana Nusantara akan menambah khidmat momen tersebut, memadukan rasa hormat dan kebanggaan.
Tak hanya upacara formal, Istana Merdeka juga menyiapkan Pesta Rakyat. UMKM dan pedagang kaki lima akan mendapat tempat khusus untuk menjajakan kuliner dan produk khas daerah. Masyarakat yang hadir akan mendapatkan hidangan gratis, sambil menikmati pertunjukan seni dan budaya dari berbagai provinsi.
Di malam hari, suasana akan berubah menjadi karnaval penuh warna, dengan iring-iringan lampion, tari daerah, dan hiburan musik. Layar videotron akan dipasang di beberapa titik, sehingga masyarakat yang berada di luar area istana tetap bisa menikmati rangkaian acara.
Persiapan yang dilakukan secara detail ini menunjukkan bahwa peringatan HUT RI bukan sekadar ritual tahunan. Setiap cat putih yang diperbarui, setiap kain merah-putih yang dipasang, hingga pembagian kuota untuk rakyat — semuanya adalah simbol tekad untuk menjaga persatuan, mengingat perjuangan, dan menyatukan bangsa.
Presiden Prabowo Subianto berharap peringatan tahun ini dapat menjadi momentum refleksi sekaligus kebanggaan kolektif. “Kemerdekaan harus dirayakan dengan kebersamaan, tanpa memandang latar belakang. Semua rakyat berhak merasa menjadi bagian dari sejarah,” pesan Presiden dalam salah satu arahannya.