ITUC‑AP Ganjar Kapolri Penghargaan Atas Desk Ketenagakerjaan, Buruh Beri Apresiasi

Jakarta, 11 Juli 2025 — Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kembali menuai apresiasi internasional. Kali ini, ia mendapat penghargaan bergengsi dari organisasi buruh dunia, International Trade Union Confederation Asia-Pacific (ITUC-AP), atas perannya dalam memperjuangkan dan melindungi hak-hak kaum pekerja di Indonesia.
Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Sekretaris Jenderal ITUC-AP, Shoya Yoshida, dalam sebuah seremoni yang dihadiri ribuan buruh dari berbagai wilayah Indonesia, bertempat di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta. Dalam acara yang penuh semangat itu, Kapolri dinilai sebagai figur pemimpin yang mampu membangun jembatan dialog antara aparat keamanan dan kelompok pekerja, serta turut mendorong terciptanya iklim ketenagakerjaan yang lebih adil dan humanis.
Salah satu pencapaian penting yang mendasari penghargaan ini adalah inisiasi Kapolri dalam membentuk Desk Ketenagakerjaan di institusi kepolisian. Program ini menjadi ruang mediasi antara pekerja, serikat buruh, dan pelaku usaha, serta memberikan jalur aduan yang efektif bagi penyelesaian sengketa ketenagakerjaan.
Kapolri mengungkapkan bahwa hingga kini, Polri telah melatih lebih dari 2.600 personel penyidik khusus untuk menangani kasus ketenagakerjaan, baik yang bersifat administratif, pidana, maupun sengketa industrial. “Kami ingin memastikan bahwa hak-hak pekerja tidak hanya dipahami oleh pengusaha, tetapi juga dilindungi secara hukum dan diproses secara adil,” ujar Listyo dalam pidatonya.
Andi Gani Nena Wea, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), yang juga merupakan perwakilan ITUC di Indonesia, menyebut penghargaan ini sebagai bentuk kepercayaan dunia terhadap kemajuan sistem ketenagakerjaan Indonesia.
“Ini kali pertama seorang Kapolri mendapat penghargaan dari organisasi buruh internasional. Artinya dunia melihat bahwa aparat penegak hukum di Indonesia mulai menaruh perhatian besar terhadap isu pekerja dan keadilan sosial,” ungkap Andi Gani.
Langkah nyata yang diambil Polri tak hanya berhenti di level kebijakan. Di lapangan, kerja sama antara kepolisian dan perusahaan telah menghasilkan terobosan nyata. Misalnya, dalam kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan di Brebes dan Cirebon, Desk Ketenagakerjaan Polri membantu membuka akses lapangan kerja bagi lebih dari 30 ribu tenaga kerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat tekanan ekonomi global.
Kapolri menyebut bahwa pihaknya berkomitmen mengawal terus implementasi keadilan ketenagakerjaan, mulai dari persoalan PHK, pelanggaran hak buruh, hingga isu pengupahan. “Tugas kami tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga memastikan kesejahteraan rakyat, termasuk para pekerja,” katanya.
Penghargaan dari ITUC‑AP ini juga menggarisbawahi pentingnya peran Polri dalam menjaga stabilitas sosial, terlebih di tengah ketidakpastian ekonomi global. ITUC‑AP, yang merupakan federasi serikat buruh terbesar di kawasan Asia Pasifik dan mewakili lebih dari 60 juta pekerja di 34 negara, melihat upaya Polri sebagai model yang patut dicontoh di negara berkembang lainnya.
Melalui penghargaan ini, Kapolri juga menyampaikan harapannya agar ke depan, hubungan industrial di Indonesia semakin sehat dan dialogis, serta aparat penegak hukum mampu menjadi mitra kepercayaan masyarakat pekerja.
Penghargaan yang diterima Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari ITUC-AP tidak hanya menjadi bukti keberhasilan institusinya dalam membangun kepercayaan publik, tetapi juga menjadi tonggak sejarah bahwa kepolisian kini tidak sekadar menjaga ketertiban, melainkan juga berperan aktif dalam memperjuangkan kesejahteraan sosial. Sebuah langkah maju dalam transformasi Polri menuju institusi yang lebih humanis, inklusif, dan pro-rakyat.