Ketegangan Militer Memanas Lagi di Perbatasan Thailand–Kamboja, ASEAN Siaga Mediasi

Bangkok–Phnom Penh, Agustus 2025 — Situasi keamanan di kawasan perbatasan Thailand dan Kamboja kembali menghangat setelah kedua negara sama-sama memperkuat keberadaan pasukan di sekitar area sengketa dekat Kuil Preah Vihear. Meski belum terjadi baku tembak atau bentrokan fisik, sejumlah analis regional menilai tensi saat ini merupakan yang tertinggi sejak terjadinya konfrontasi bersenjata pada 2011.
Dalam beberapa minggu terakhir, militer Thailand diketahui meningkatkan patroli bersenjata dan memperbanyak pos penjagaan di wilayah Provinsi Sisaket. Langkah ini disambut dengan respon serupa dari pihak Kamboja yang mengerahkan unit tambahan ke Provinsi Preah Vihear. Media lokal melaporkan munculnya aktivitas pembangunan infrastruktur militer ringan, seperti pos pantau semi permanen dan jalur logistik baru di sisi perbatasan masing-masing.
Kedua pemerintah saling menuduh adanya provokasi serta pelanggaran wilayah perbatasan oleh patroli negara tetangga. Kementerian Luar Negeri Thailand menyatakan bahwa beberapa personel Kamboja kedapatan memasuki area yang diklaim Thailand sebagai zona penyangga, sementara Kementerian Pertahanan Kamboja menegaskan seluruh aktivitas dilakukan di dalam teritorinya sendiri.
Diplomasi Darurat di Balik Ketegangan
Guna meredakan situasi, Menteri Luar Negeri Thailand dan Kamboja menggelar pertemuan bilateral tertutup di Phnom Penh pada awal Agustus 2025. Thailand mengajukan proposal pemasangan pagar fisik sebagai penanda batas permanen di sepanjang zona sengketa, sementara Kamboja meminta studi historis lebih lanjut karena menyangkut sensitivitas kedaulatan dan interpretasi peta kolonial peninggalan Prancis.
ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatakan kesiapan untuk turun tangan sebagai mediator jika dialog bilateral mengalami kebuntuan. Beberapa negara anggota ASEAN secara informal bahkan telah mendorong kedua belah pihak agar membuka jalur “hotline militer” untuk mencegah salah paham di lapangan yang dapat memicu konflik terbuka.
Sengketa Klasik Berbasis Warisan Sejarah
Akar permasalahan berasal dari klaim tumpang tindih terhadap lahan di sekitar Situs Warisan Dunia UNESCO, Kuil Preah Vihear. Meski Mahkamah Internasional (ICJ) pada tahun 1962 memutuskan kuil tersebut berada di wilayah Kamboja, interpretasi batas wilayah di sekelilingnya tetap menjadi sumber ketegangan. Konflik sempat memuncak pada 2008 hingga 2011, menyebabkan sejumlah korban jiwa di kedua kubu dan ribuan warga sipil mengungsi.
Kondisi Lapangan: Tegang namun Terkendali
Warga desa di wilayah perbatasan kedua negara mulai bersikap waspada. Beberapa penduduk Thailand di Distrik Kantharalak dilaporkan mengurangi aktivitas berkebun, sedangkan masyarakat Kamboja di dekat Preah Vihear mempersiapkan evakuasi mandiri jika situasi memburuk. Pemerintah kedua negara mengimbau warganya untuk menghindari penyebaran informasi provokatif, terutama di media sosial.
Hingga kini belum ada laporan korban ataupun kontak senjata. Namun, pergerakan pasukan dan logistik di lapangan menunjukkan kesiapan masing-masing pihak bila eskalasi meningkat.
Harapan Perdamaian Regional
Pakar hubungan internasional menilai kedua negara masih memprioritaskan jalur diplomatik untuk meredakan keadaan. Akan tetapi, tanpa terobosan kesepakatan yang jelas terkait batas wilayah, risiko konflik bersenjata tetap terbuka — terlebih di tengah nasionalisme publik yang kerap mencuat ketika isu perbatasan mencuat.
Sebagai bagian dari komitmen menjaga stabilitas regional, ASEAN disebut tengah menyusun skema mediasi dan mendorong pembentukan mekanisme pemantauan bersama yang melibatkan militer kedua negara sebagai langkah pencegahan.
Situasi perbatasan Thailand–Kamboja kini berada dalam level waspada tinggi: belum meletus, tetapi cukup panas untuk memicu kekhawatiran internasional. Dunia berharap diplomasi sekali lagi dapat meredakan presisi ketegangan, sebelum percikan kecil berubah menjadi nyala api konflik bersenjata.
Jika kamu ingin, aku bisa tambahkan timeline kronologis sejarah konflik atau analisis kemungkinan eskalasi militer dalam waktu dekat sebagai bagian lanjutan dari artikel ini. Mau ditambahkan?