Mi Instan Mengendap Berhari-hari di Tubuh, Pakar Kesehatan Ungkap Fakta Sebenarnya

Secara medis, fakta menunjukkan bahwa kedua jenis mi tersebut tetap mengalami proses pencernaan dalam hitungan jam, bukan berhari-hari.
SURABAYA | BERITA ADIKARA – Media sosial kembali diramaikan dengan narasi kesehatan yang menyebutkan bahwa tubuh manusia membutuhkan waktu berhari-hari, bahkan hingga sepekan, untuk mencerna mi instan secara sempurna. Klaim ini memicu kekhawatiran luas di kalangan masyarakat terkait potensi dampak negatif makanan cepat saji tersebut terhadap sistem pencernaan.
Berdasarkan penelusuran fakta medis, asumsi yang beredar tersebut bermula dari interpretasi keliru terhadap sebuah eksperimen yang dilakukan oleh Dr. Braden Kuo, ahli gastroenterologi dari Massachusetts General Hospital, pada tahun 2011.
Dalam studi tersebut, Dr. Kuo memanfaatkan teknologi kapsul endoskopi (kamera mini) untuk memantau perbandingan proses pencernaan antara mi instan dan mi buatan tangan (fresh noodles).
Rekaman eksperimen memang memperlihatkan bahwa struktur mi instan tampak lebih utuh dibandingkan mi segar dalam kurun waktu observasi yang sama. Namun, temuan ini disalahartikan oleh publik sebagai bukti bahwa mi instan sulit dicerna atau mengendap lama di dalam tubuh.
Secara medis, fakta menunjukkan bahwa kedua jenis mi tersebut tetap mengalami proses pencernaan dalam hitungan jam, bukan berhari-hari. Perbedaan visual yang terekam kamera endoskopi lebih disebabkan oleh perbedaan komposisi awal dan keterbatasan alat yang tidak merekam proses metabolisme hingga tuntas dalam jangka panjang.
Para ahli kesehatan menekankan bahwa klaim mi instan membutuhkan waktu hingga 7 hari untuk dicerna adalah mitos yang tidak berdasar secara ilmiah.
Masyarakat diimbau untuk lebih kritis dalam menerima informasi kesehatan dan memahami mekanisme fisiologis sistem pencernaan manusia secara utuh agar tidak termakan hoaks yang menyesatkan









