Najwa Shihab Desak Transparansi atas Kasus Driver Ojol yang Tewas Dilindas Kendaraan Brimob, Rakyat Bukan Pendana Hukum Rimba

0
104
https://beritaadikara.com/najwa-shihab-des…dana-hukum-rimba/

BERITA ADIKARA – Rekaman video yang menunjukkan momen kendaraan Brimob menabrak dan melindas Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, dengan cepat menyebar luas di media sosial pada Kamis (28/8/2025). Insiden tragis ini memicu respons keras dari masyarakat, termasuk dari jurnalis terkemuka Najwa Shihab.

Secara tak terduga, hanya beberapa jam sebelum kejadian mematikan ini, Najwa Shihab sempat menyampaikan pandangannya di sebuah forum bahwa rekaman yang dibuat oleh warga sipil bisa berfungsi sebagai instrumen pengawasan yang efektif terhadap kinerja aparat keamanan. Pendapatnya ini segera terbukti relevan.

“Beberapa jam sebelum insiden ini, di Indonesia Summit saya katakan: Rekaman dari publik bukanlah ancaman, melainkan cermin. Ini adalah alat pengawas yang paling tulus agar aksi aparat bisa terlihat secara gamblang. Video viral hari itu membuktikannya kejadian tak bisa lagi disembunyikan,” tulis Najwa Shihab.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah angkat bicara terkait peristiwa ini. Namun, Najwa Shihab menekankan bahwa langkah tersebut masih jauh dari cukup. “Kapolri dan Kapolda sudah meminta maaf, serta tujuh personel Brimob sedang diperiksa. Itu hanyalah tahap awal. Yang benar-benar ditunggu oleh publik adalah akuntabilitas konkret dan jaminan bahwa kekerasan semacam ini benar-benar berakhir di sini,” tegasnya.

https://beritaadikara.com/najwa-shihab-des…dana-hukum-rimba/

Kronologi Berdasarkan Kesaksian Saksi

Seorang rekan sesama driver ojol bernama Didin Indrianto menjadi saksi mata atas kematian Affan Kurniawan akibat dilindas oleh mobil Barakuda Brimob.

Didin menjelaskan bahwa korban kemungkinan tergelincir saat berusaha menyeberang di tengah kerumunan. Affan kemudian jatuh tepat di jalur lintasan kendaraan Brimob, tetapi mobil tersebut tetap melaju tanpa henti.

“Mungkin dia kaget atau panik, jadi jatuh. Mungkin juga polisi di dalam mobil tidak sadar atau bagaimana, tapi langsung melindas saja,” ungkap Didin.

Ia menambahkan bahwa massa sempat berteriak untuk memberikan sinyal bahwa ada orang di bawah kendaraan, tetapi isyarat itu diabaikan.

Insiden ini telah menimbulkan gelombang dukacita dan tuntutan keadilan dari berbagai kalangan, termasuk ribuan driver ojol yang mengantar jenazah Affan ke pemakaman, serta kunjungan dari tokoh seperti CEO GoTo dan Pangdam Jaya.

Korban, yang berusia 21 tahun, menjadi simbol kekhawatiran atas penyalahgunaan kekuasaan, dengan masyarakat menuntut penyelidikan mendalam dan pencegahan serupa di masa depan.

Leave a reply