Pegawai SPBU Shell Disebut Jualan Makanan Imbas Kelangkaan BBM, Manajemen Angkat Suara

Pegawai SPBU Shell Disebut Jualan Makanan Imbas Kelangkaan BBM, Manajemen Angkat Suara
Kelangkaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell belakangan ini menimbulkan berbagai spekulasi di tengah masyarakat. Tidak hanya soal antrean panjang dan penyesuaian jam operasional, tetapi juga kabar viral di media sosial yang menyebut pegawai SPBU Shell terpaksa beralih profesi sementara menjadi penjual makanan dan minuman, lantaran stok bensin di tempat mereka bekerja kosong.
Isu tersebut memicu diskusi hangat di ruang publik. Sebuah video yang beredar menampilkan seorang petugas SPBU Shell tampak menjajakan kopi dan makanan ringan di area sekitar SPBU. Video itu kemudian ramai dibagikan dengan narasi bahwa kelangkaan BBM telah membuat para pegawai kehilangan pekerjaan, sehingga harus mencari cara lain untuk bertahan hidup.
Menanggapi isu yang berkembang, manajemen Shell Indonesia langsung memberikan klarifikasi resmi. Perusahaan menegaskan bahwa tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap karyawan SPBU mereka. Menurut Shell, yang dilakukan adalah penyesuaian operasional di sejumlah titik SPBU yang terdampak keterbatasan pasokan BBM.
Penyesuaian tersebut, kata pihak manajemen, mencakup pengurangan jam operasional, pembatasan layanan pada jenis BBM tertentu, hingga pengaturan jumlah staf yang bertugas. Langkah ini diambil agar SPBU tetap bisa berjalan, meskipun tidak semua produk BBM tersedia secara lengkap.
“Tidak ada kebijakan PHK akibat kondisi stok BBM. Kami hanya melakukan penyesuaian operasional sementara, sembari menunggu pasokan normal kembali,” jelas manajemen Shell melalui keterangan resmi.
Meski demikian, viralnya video pegawai yang terlihat berjualan kopi tetap menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Beberapa warganet menganggap hal itu sebagai bukti nyata dampak kelangkaan BBM terhadap pekerja. Namun, hingga kini, belum ada konfirmasi langsung apakah aktivitas berjualan tersebut merupakan kebijakan resmi perusahaan atau hanya inisiatif personal pegawai di lapangan.
Pakar komunikasi publik menilai fenomena viral semacam ini seringkali muncul di tengah situasi krisis, karena publik membutuhkan simbol nyata yang menggambarkan kondisi. “Video pegawai SPBU jualan makanan mungkin hanya satu kasus, tapi bisa dengan cepat menjadi narasi besar di media sosial karena masyarakat sudah resah dengan kelangkaan BBM,” ujar seorang analis.
Kelangkaan pasokan BBM di SPBU swasta, termasuk Shell, belakangan memang menjadi isu nasional. Beberapa faktor disebut berperan, mulai dari kebijakan energi pemerintah, fluktuasi harga minyak global, hingga keterbatasan distribusi. Kondisi ini membuat sejumlah SPBU Shell di beberapa kota harus menutup sementara layanan untuk jenis bensin tertentu.
Meski demikian, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berulang kali menegaskan bahwa stok BBM nasional masih dalam kondisi aman. Menteri ESDM bahkan menyatakan bahwa isu kelangkaan tidak sepenuhnya benar, melainkan lebih karena distribusi yang belum merata di beberapa titik SPBU non-pertamina.
Isu kelangkaan ini tidak hanya berdampak pada pengguna kendaraan, tetapi juga pada para pekerja SPBU. Walaupun tidak ada PHK massal, pengurangan jam kerja dan pengaturan shift membuat sebagian karyawan merasakan penurunan jam lembur maupun insentif. Hal inilah yang diduga mendorong munculnya cerita bahwa pegawai harus mencari penghasilan tambahan, termasuk dengan berjualan makanan.
Sejumlah ekonom menilai, fenomena ini adalah sinyal penting bagi pemerintah dan perusahaan swasta penyedia energi. Ketergantungan masyarakat pada BBM begitu besar, sehingga gangguan distribusi langsung memicu keresahan sosial. “Jika tidak segera diantisipasi, dampaknya bisa melebar ke sektor lain, termasuk lapangan pekerjaan,” kata seorang pengamat energi.
Kasus viral pegawai SPBU Shell yang disebut berjualan makanan menunjukkan betapa cepatnya informasi berkembang di era digital, terutama ketika publik sedang resah. Meski Shell Indonesia sudah membantah isu PHK dan menjelaskan bahwa langkah yang diambil hanya sebatas penyesuaian operasional, narasi di masyarakat tetap berkembang dengan caranya sendiri.
Ke depan, kejelasan distribusi BBM serta komunikasi yang lebih transparan dari semua pihak menjadi kunci agar isu seperti ini tidak semakin melebar. Pada saat yang sama, cerita viral pegawai yang berjualan makanan juga mengingatkan bahwa di balik angka-angka dan data pasokan energi, ada wajah-wajah pekerja yang langsung merasakan dampak dari krisis.