Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank di Bekasi: Polisi Tangkap Empat Orang, Motif Masih Misteri

Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank di Bekasi: Polisi Tangkap Empat Orang, Motif Masih Misteri
Bekasi, 22 Agustus 2025 — Kasus kriminal yang menimpa Mohamad Ilham Pradipta, seorang Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN, mengguncang perhatian publik dalam beberapa hari terakhir. Ilham ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di area persawahan Desa Nagasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8). Penemuan jenazah itu menandai akhir tragis dari sebuah penculikan yang telah lebih dulu terekam kamera pengawas.
Sehari sebelum jasadnya ditemukan, Ilham sempat menghadiri sebuah pertemuan di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dari rekaman CCTV, terlihat dirinya mengenakan batik cokelat dan celana krem, berjalan santai menuju mobilnya. Namun, dalam hitungan detik, situasi berubah drastis. Beberapa pria keluar dari kendaraan lain, menyeretnya secara paksa, lalu memasukkannya ke dalam mobil putih yang kemudian melaju meninggalkan lokasi. Rekaman itu menjadi bukti kunci sekaligus awal dari pengungkapan kasus ini.
Bagi keluarga, momen tersebut menjadi pukulan berat. Sebab, setelah rekaman beredar, harapan agar korban kembali dalam keadaan selamat perlahan pupus ketika polisi menemukan jasadnya keesokan harinya.
Ketika ditemukan, tubuh Ilham sudah tak bernyawa dengan kondisi sangat memprihatinkan. Kedua tangan, kaki, hingga matanya dililit lakban hitam. Tubuhnya penuh luka memar, menandakan adanya tindak kekerasan yang intens sebelum ajal menjemput. Penemuan ini sontak memicu kemarahan dan kesedihan, baik di kalangan keluarga maupun masyarakat luas.
Jenazah Ilham langsung dibawa ke rumah sakit untuk keperluan autopsi. Malam harinya, ia dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Situgede, Kabupaten Bogor. Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman yang dihadiri keluarga besar, kerabat, serta rekan kerja. Tangisan pecah, doa dipanjatkan, dan karangan bunga berjejer sebagai tanda belasungkawa.
Pihak kepolisian bergerak cepat memburu pelaku. Dalam waktu singkat, empat orang berhasil ditangkap di lokasi berbeda. Tiga tersangka diringkus di wilayah Johar Baru, Jakarta Pusat, sedangkan satu lainnya ditangkap di Bandara Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, saat diduga hendak melarikan diri.
Meski demikian, pihak kepolisian menegaskan bahwa keempat tersangka yang sudah diamankan baru sebatas eksekutor penculikan. Pelaku utama yang diduga menjadi dalang atau otak di balik kejahatan ini masih dalam pengejaran. Kasus ini pun terus dikembangkan oleh tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Pertanyaan besar yang belum terjawab adalah: apa sebenarnya motif di balik penculikan dan pembunuhan ini? Polisi hingga kini masih mendalami berbagai kemungkinan, termasuk dugaan adanya persoalan pekerjaan, konflik pribadi, atau bahkan perintah dari pihak tertentu yang memiliki kepentingan tersembunyi.
Istri korban, PU, berharap agar dalang kasus ini segera terungkap. “Kami hanya ingin keadilan ditegakkan. Siapa pun yang menjadi otak di balik peristiwa kejam ini harus bertanggung jawab,” ujarnya penuh haru.
Kasus ini menimbulkan kekhawatiran baru di tengah masyarakat, terutama soal keamanan pejabat perbankan maupun profesional lain yang sehari-hari bekerja di ruang publik. Ilham dikenal sebagai sosok yang ramah, komunikatif, serta tak memiliki musuh. Fakta bahwa ia bisa menjadi korban penculikan dan pembunuhan menimbulkan tanya besar mengenai tingkat keamanan dan perlindungan hukum bagi masyarakat.
Di media sosial, warganet ramai-ramai mengecam aksi keji tersebut. Banyak yang mendesak aparat kepolisian agar mengungkap kasus ini secara transparan dan memberikan hukuman maksimal kepada pelaku. Tak sedikit pula yang mengingatkan pentingnya sistem perlindungan lebih baik bagi orang-orang yang memiliki posisi strategis di lembaga keuangan maupun institusi lainnya.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy, memastikan pihaknya terus memburu otak intelektual di balik kasus ini. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk melapor jika memiliki informasi sekecil apa pun yang bisa membantu penyidikan.
Sementara itu, keluarga besar korban masih dirundung duka mendalam. Kehilangan Ilham bukan hanya kehilangan seorang ayah dan suami, tetapi juga kehilangan sosok yang dikenal berdedikasi dalam pekerjaannya.
Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala KCP bank di Bekasi ini meninggalkan luka mendalam sekaligus menjadi alarm keras tentang bahaya kejahatan terorganisir. Meski empat tersangka telah ditangkap, misteri motif serta keberadaan dalang utama masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi kepolisian.
Masyarakat kini menaruh harapan besar pada aparat hukum agar mengusut tuntas kasus ini. Keadilan yang ditegakkan bukan hanya demi keluarga korban, tetapi juga demi menjawab keresahan publik yang semakin waspada terhadap ancaman kriminal di sekitar mereka.