Polrestabes Surabaya Peringatkan Warga untuk Kurangi Aktivitas Luar Ruangan, Aksi Demonstrasi Terus Berlangsung
Polrestabes Surabaya dan Anggota TNI Kawal Ketat Surabaya
Surabaya | Berita Adikara – Pihak berwenang mendesak seluruh penduduk Surabaya untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan menggunakan rute alternatif, karena unjuk rasa yang masih berlangsung di berbagai titik strategis kota hingga Minggu (31/8/2025).
Aksi unjuk rasa yang terpusat di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, serta sejumlah jalan utama seperti Jalan Pemuda, Basuki Rahmat, dan Yos Sudarso, berubah menjadi kericuhan pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari (30/8/2025).
Kelompok pengunjuk rasa, yang melibatkan masyarakat sipil, pengemudi ojek online, dan mahasiswa, menuntut keadilan atas kasus Affan Kurniawan serta perubahan mendasar di institusi kepolisian.
Menurut laporan resmi, setidaknya 40 orang, termasuk anak di bawah umur, telah ditangkap oleh polisi selama demonstrasi berlangsung.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya melaporkan adanya dugaan penganiayaan dan pemeriksaan tanpa dasar hukum yang jelas terhadap para demonstran.
Aparat keamanan menggunakan water cannon dan gas air mata untuk membubarkan massa.
Pusat demonstrasi bergeser ke depan Polrestabes Surabaya dan Polda Jawa Timur, dengan tuntutan serupa, termasuk pembebasan tahanan demonstran dan penyelidikan menyeluruh atas dugaan kekerasan aparat.
Situasi semakin memburuk dengan lemparan botol, pembakaran bahan mudah terbakar, dan pembakaran bagian Press Room Gedung Grahadi, sebelum akhirnya diredam oleh polisi.
Seruan untuk Warga
Polrestabes Surabaya menekankan agar warga menghindari area rawan demonstrasi, seperti Jalan Gubernur Suryo, Jalan Pahlawan, Jalan Basuki Rahmat, serta sekitar Gedung Grahadi.
