Prabowo Subianto Hadiri KTT ke‑47 ASEAN: Tegaskan Komitmen Indonesia untuk Kolaborasi Kawasan

0
296
https://beritaadikara.com/prabowo-subianto-hadiri-ktt-ke%e2%80%9147-asean-tegaskan-komitmen-indonesia-untuk-kolaborasi-kawasan/

Kuala Lumpur | Berita Adikara — Suasana hangat terasa di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) saat para pemimpin Asia Tenggara berkumpul untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN. Salah satu tokoh yang paling menjadi sorotan dalam pertemuan ini adalah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang hadir dengan agenda memperkuat solidaritas kawasan dan menegaskan peran sentral Indonesia di tengah dinamika global yang penuh tantangan.

Prabowo tiba di Malaysia pada Minggu pagi, disambut langsung oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, di pintu masuk utama KLCC. Momen saling berjabat tangan itu bukan hanya simbol diplomasi, melainkan juga cerminan eratnya hubungan kedua negara yang selama ini menjadi pilar penting dalam kerja sama ASEAN.

KTT ke-47 ASEAN tahun ini mengangkat tema “Inclusivity and Sustainability” atau “Inklusivitas dan Keberlanjutan”. Tema tersebut menjadi respons atas tantangan global yang semakin kompleks — mulai dari perubahan iklim, ketegangan geopolitik, hingga perlambatan ekonomi dunia. Dalam sambutan pembukaannya, Anwar Ibrahim menekankan pentingnya peran ASEAN sebagai kawasan yang solid dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Dalam sesi pleno utama, Presiden Prabowo menyampaikan pidato yang menggarisbawahi pentingnya persatuan ASEAN sebagai kekuatan utama dalam menghadapi dunia yang “penuh gejolak”. Ia menekankan bahwa di tengah persaingan geopolitik antara kekuatan besar dunia, negara-negara Asia Tenggara harus berdiri bersama dan tidak terpecah oleh kepentingan sempit.

“ASEAN bukan sekadar forum diplomatik, melainkan komunitas yang memiliki tanggung jawab moral untuk menciptakan stabilitas, kesejahteraan, dan keadilan di kawasan,” ujar Prabowo dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan delegasi.

Prabowo juga menyoroti tiga pilar utama yang harus menjadi fokus kerja sama ASEAN ke depan: ekonomi berkelanjutan, ketahanan pangan dan energi, serta konektivitas digital lintas negara. Menurutnya, kolaborasi konkret di ketiga sektor tersebut akan memperkuat daya tahan ASEAN menghadapi ketidakpastian global.

“ASEAN harus menjadi jangkar stabilitas dan motor pertumbuhan dunia. Kita tidak boleh puas hanya dengan pernyataan bersama, tetapi harus bergerak menuju tindakan nyata yang berdampak langsung pada rakyat,” tambahnya dengan nada tegas.

Selain menghadiri sesi pleno, Presiden Prabowo juga dijadwalkan menghadiri beberapa pertemuan penting seperti KTT ASEAN-Jepang, ASEAN-India, dan ASEAN-Amerika Serikat. Agenda ini bertujuan memperkuat hubungan strategis antara ASEAN dengan mitra eksternal dalam berbagai bidang, mulai dari perdagangan hingga keamanan maritim.

Salah satu momen bersejarah yang terjadi dalam forum ini adalah penerimaan resmi Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang paling aktif mendorong integrasi tersebut. Prabowo menyebut bergabungnya Timor Leste sebagai bukti bahwa ASEAN adalah kawasan yang terbuka dan inklusif. “Semakin besar keluarga kita, semakin kuat kita dalam menjaga stabilitas kawasan,” ujarnya.

Dalam sesi bilateral, Prabowo juga melakukan pertemuan dengan sejumlah kepala negara, termasuk Perdana Menteri Singapura dan Presiden Filipina, membahas peningkatan kerja sama di bidang pertahanan dan penanggulangan bencana. Di sela pertemuan, ia menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi jembatan komunikasi antara negara-negara ASEAN yang memiliki perbedaan pandangan dalam beberapa isu sensitif, seperti Laut Cina Selatan.

Kehadiran Prabowo di KTT ASEAN 2025 menunjukkan arah baru kebijakan luar negeri Indonesia yang semakin aktif, inklusif, dan berorientasi hasil. Pemerintah Indonesia ingin menegaskan diri sebagai pemimpin moral dan strategis di kawasan Asia Tenggara.

Langkah ini juga memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang mendorong perdamaian dan kerja sama regional. Dengan fokus pada keberlanjutan dan inklusivitas, Prabowo berusaha mengarahkan ASEAN untuk tidak hanya menjadi blok ekonomi, tetapi juga kekuatan moral yang mampu menyeimbangkan kepentingan global.

Selain itu, komitmen pada pembangunan berkelanjutan mencerminkan keselarasan visi Prabowo dengan arah pembangunan nasional — seperti transisi energi hijau, ketahanan pangan, dan digitalisasi industri. Program-program tersebut dinilai bisa mendapatkan dukungan investasi melalui platform kerja sama ASEAN yang lebih terintegrasi.

Bagi kawasan, keaktifan Indonesia dalam forum seperti ini menjadi sinyal positif. Banyak pihak menilai kepemimpinan Prabowo dapat menghidupkan kembali semangat kolaboratif ASEAN yang sempat meredup akibat perbedaan kepentingan politik antarnegara anggota.

Namun, di balik optimisme tersebut, tantangan besar masih menanti. ASEAN harus memastikan bahwa setiap kesepakatan di tingkat kepala negara benar-benar diterjemahkan dalam langkah nyata di lapangan.

Sejumlah analis menilai bahwa tantangan utama ASEAN adalah kesenjangan ekonomi antaranggota, birokrasi yang masih lamban, serta konflik internal yang dapat memengaruhi stabilitas kawasan. Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, diharapkan dapat memainkan peran penengah sekaligus penggerak utama agar implementasi kerja sama lebih efektif.

Selain itu, isu Laut Cina Selatan dan dinamika hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat tetap menjadi ujian berat bagi persatuan ASEAN. Dalam konteks ini, Prabowo menegaskan pentingnya menjaga kemandirian dan netralitas politik kawasan agar ASEAN tidak menjadi arena pertarungan kepentingan global.

KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur bukan sekadar pertemuan rutin antarnegara, melainkan momentum penting bagi ASEAN untuk meneguhkan kembali jati dirinya sebagai komunitas yang solid dan berdaya saing tinggi.

Bagi Indonesia, kehadiran Prabowo Subianto menjadi sinyal kuat bahwa diplomasi Indonesia akan semakin aktif, tegas, namun tetap berorientasi pada perdamaian. Dengan komitmen terhadap inklusivitas dan keberlanjutan, Indonesia diharapkan dapat menjadi penggerak utama ASEAN menuju masa depan yang lebih sejahtera, stabil, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat di kawasan.

Leave a reply