Rahayu Saraswati, Keponakan Presiden Prabowo, Resmi Mundur dari DPR

0
117
https://beritaadikara.com/rahayu-saraswati-keponakan-presiden-prabowo-resmi-mundur-dari-dpr/

Jakarta, 10 September —Keputusan mengejutkan datang dari Gedung DPR RI. Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra sekaligus keponakan Presiden Prabowo Subianto, secara resmi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai wakil rakyat. Pernyataan pengunduran diri tersebut diumumkan secara terbuka melalui unggahan di akun media sosial pribadinya pada Rabu, 10 September 2025.

Langkah ini sontak menjadi sorotan publik dan media nasional, bukan hanya karena posisinya sebagai politisi muda, tetapi juga karena statusnya sebagai bagian dari keluarga besar politik Prabowo Subianto. Mundurnya Saraswati menambah panjang daftar dinamika politik yang tengah mengiringi jalannya DPR periode 2024–2029.

Rahayu Saraswati bukan nama baru di dunia politik Indonesia. Putri dari pengusaha sekaligus politisi Hashim Djojohadikusumo ini telah lama aktif dalam kegiatan sosial sebelum terjun ke dunia politik. Pada periode 2014–2019, Saraswati berhasil masuk ke Senayan sebagai anggota DPR dari Fraksi Gerindra. Meski sempat tidak terpilih pada periode berikutnya, ia kembali maju dalam Pemilu 2024 dan sukses mendapatkan kursi DPR RI dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta III.

Selain kiprah politiknya, Saraswati juga dikenal sebagai figur publik yang dekat dengan dunia hiburan dan aktivisme sosial. Latar belakangnya yang beragam membuat dirinya cukup menonjol di antara politisi muda lainnya, terutama karena mengusung isu-isu perempuan, anak, dan keadilan sosial.

Dalam pernyataan resmi di Instagram, Rahayu Saraswati hanya menyampaikan bahwa pengunduran dirinya berlaku efektif mulai 10 September 2025. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail alasan di balik keputusan tersebut.

Publik dan media kemudian berspekulasi mengenai faktor yang melatarbelakanginya. Sebagian menilai keputusan ini erat kaitannya dengan dinamika internal di tubuh Partai Gerindra, terutama setelah sejumlah legislator menghadapi gelombang kritik dan kontroversi. Ada pula yang mengaitkan langkah mundurnya Saraswati dengan beban politik yang semakin berat di tengah sorotan publik terhadap kinerja DPR.

Di sisi lain, sejumlah pengamat politik menilai keputusan ini bisa saja dipengaruhi faktor pribadi, termasuk keinginan Saraswati untuk lebih fokus pada bidang lain di luar politik formal.

Keputusan mundurnya Saraswati tentu membawa konsekuensi, terutama bagi para konstituen di daerah pemilihannya, DKI Jakarta III. Kursi yang ia tinggalkan akan segera digantikan oleh calon legislatif dengan perolehan suara terbanyak berikutnya, sesuai mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW) yang berlaku di DPR.

Meski demikian, sebagian pemilih mengekspresikan kekecewaan di media sosial. Mereka menilai mundurnya Saraswati di tengah periode jabatan yang masih panjang menunjukkan adanya persoalan serius dalam komitmen representasi politik. Namun, tidak sedikit pula yang mendukung langkahnya, dengan alasan bahwa setiap individu memiliki hak untuk menentukan jalan hidupnya, termasuk mundur dari jabatan politik.

Kabar ini memicu beragam reaksi. Sebagian publik menilai bahwa keputusan Saraswati adalah langkah berani yang mencerminkan kejujuran pribadi, terutama jika ia merasa tidak mampu lagi menjalankan amanah sebagai wakil rakyat. Namun, pihak lain mengkritik keras langkah tersebut, karena dianggap meninggalkan tanggung jawab di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap perwakilan politik yang kuat.

Media nasional pun menyoroti berbagai sisi dari pengunduran diri ini, mulai dari latar belakang keluarganya, rekam jejak di DPR, hingga kemungkinan arah langkah politiknya ke depan. Tidak sedikit pula yang mempertanyakan, apakah keputusan ini memiliki hubungan dengan dinamika politik di lingkaran kekuasaan Presiden Prabowo.

Meski mundur dari DPR, banyak yang meyakini bahwa perjalanan politik Rahayu Saraswati belum berakhir. Dengan pengaruh keluarga besar Djojohadikusumo serta keterlibatannya dalam Partai Gerindra, bukan tidak mungkin ia akan kembali ke panggung politik dalam bentuk yang berbeda.

Ada spekulasi bahwa Saraswati akan lebih aktif di organisasi sayap partai atau bahkan fokus pada bidang sosial dan advokasi yang selama ini dekat dengan dirinya. Namun, semua masih sebatas dugaan, karena hingga kini Saraswati belum memberikan pernyataan lanjutan mengenai rencana masa depannya.

Pengunduran diri Rahayu Saraswati dari DPR RI menjadi salah satu peristiwa politik penting di awal masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Keputusan ini menunjukkan betapa dinamis dan kompleksnya dunia politik Indonesia, di mana faktor internal, tekanan publik, serta pilihan pribadi bisa saling bertautan dalam menentukan arah seorang politisi.

Bagi konstituen, pengunduran diri ini mungkin meninggalkan rasa kecewa. Namun, bagi Saraswati, langkah ini bisa menjadi awal dari babak baru dalam perjalanan hidup dan kiprahnya, baik di ranah sosial, politik, maupun pribadi.

Yang pasti, publik kini menunggu langkah berikutnya dari keponakan Presiden Prabowo tersebut—apakah ia akan benar-benar meninggalkan panggung politik, atau justru kembali dengan peran baru yang lebih strategis.

Leave a reply