Reses Di Pagerwojo, dr. Benjamin Dikeluhkan Banjir Di Sidoarjo, Sebut Alih Fungsi Lahan Jadi Penyebab Utama

SIDOARJO | BERITA ADIKARA– dr. Benjamin Kristianto, MARS, menyoroti masalah banjir yang kini kerap melanda Sidoarjo. Ia menilai fenomena ini disebabkan oleh maraknya alih fungsi lahan yang menggerus area resapan air.

Menurut dr. Benjamin, kondisi ini berbeda dengan masa lalu, di mana Sidoarjo memiliki banyak lahan kosong yang berfungsi sebagai tampungan air alami.

“Dulu itu banyak lahan kosong, misalnya swasta, tambak-tambak. Itu kan menjadi tempat untuk kalau ada air, dia akan bertampung ke sana,” papar dr. Benjamin Kristianto, MARS.

Ia mengidentifikasi masifnya pembangunan perumahan sebagai penyebab utama hilangnya area resapan tersebut.

“Nah, dengan banyaknya perumahan-perumahan, sudah pasti resapan itu kan hilang,” tegasnya.

Dr. Benjamin menyebut fenomena ini sebagai alih fungsi lahan, di mana area resapan vital berubah menjadi bangunan permanen (cor) yang tidak mampu menyerap air, sehingga memicu terjadinya genangan dan banjir saat curah hujan tinggi.

Untuk mengatasi permasalahan ini, ia menekankan perlunya beberapa langkah strategis.

Pertama, dr. Benjamin mendesak adanya perencanaan tata ruang yang lebih cermat.

“Setiap pembangunan perumahan harus mempertimbangkan dengan cermat dampaknya terhadap lingkungan agar tidak menimbulkan banjir,” ujarnya.

Kedua, ia menekankan pentingnya normalisasi saluran air, “Melakukan pengerukan pada gorong-gorong, saluran, dan sungai yang mengarah ke laut untuk memperlancar aliran air,” jelasnya.

Selain solusi infrastruktur, dr. Benjamin juga menyoroti pentingnya peran serta publik.

Ia mengimbau agar masyarakat dididik untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai demi menjaga kelancaran aliran air dan kebersihan lingkungan.