Respon Warganet Terhadap Film Hari Jadi Indonesia “Merah Putih One for All” Menuai Kontroversi

0
31
https://beritaadikara.com/respon-warganet-…nuai-kontroversi/

SURABAYA| BERITA ADIKARA – Animasi Merah Putih: One For All tengah menjadi sorotan publik di media sosial menjelang penayangannya pada 14 Agustus 2025 di seluruh bioskop Indonesia. Trailer film ini telah diunggah di beberapa kanal YouTube resmi, seperti Perfiki TV, CGV Kreasi, dan Historika Film, yang memicu berbagai tanggapan dari warganet.

Tak sedikit yang membandingkannya dengan Jumbo, animasi karya Ryan Adriandhy yang sebelumnya viral karena kualitasnya yang dianggap unggul dan mendapat banyak pujian.

Diproduksi oleh Perfiki Kreasindo, film ini disutradarai dan ditulis oleh Endiarto serta Bintang, dengan Toto Soegriwo sebagai produser dan Sonny Pudjisasono sebagai produser eksekutif. Namun, informasi tentang Perfiki Kreasindo sangat terbatas, terutama karena situs web resmi mereka menunjukkan pesan “404 Not Found”.

Melalui akun Instagram @movreview yang bekerja sama dengan akun Toto Soegriwo (@totosoegriwo), diketahui bahwa produksi film ini dimulai pada Juni 2025 dengan dana Rp 6,7 miliar, menandakan proses pembuatan yang sangat singkat, yakni sekitar satu bulan.

Berdasarkan keterangan di kanal YouTube CGV Kreasi, Merah Putih: One For All disebut sebagai animasi pertama di Indonesia yang mengusung tema kebangsaan. Cerita film ini berlatar di sebuah desa yang sedang bersiap merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Fokus cerita terletak pada “Tim Merah Putih”, sekelompok anak yang mendapat tugas menjaga bendera pusaka untuk upacara 17 Agustus.

Kisah menjadi menarik ketika bendera pusaka tersebut raib secara misterius menjelang upacara. Tim Merah Putih, yang beranggotakan anak-anak dari berbagai latar budaya, harus bekerja sama untuk mencari bendera yang hilang. Petualangan mereka penuh dengan rintangan yang menguji kekompakan dan semangat kebersamaan di tengah perbedaan budaya.

https://beritaadikara.com/respon-warganet-…nuai-kontroversi/

Diketahui bahwa produksi film ini dimulai pada Juni 2025 dengan dana Rp 6,7 miliar.

Mengusung nilai Bhinneka Tunggal Ika, film ini menekankan pentingnya persatuan dalam keberagaman. Meski begitu, sejumlah netizen mengkritik kualitas animasi dan penyampaian cerita film ini, sering kali membandingkannya dengan Jumbo yang dianggap lebih berkualitas. Kritik ini terutama menyoroti eksekusi teknis yang dinilai kurang memuaskan dibandingkan standar animasi lainnya.

Meskipun mendapat kritik, Merah Putih: One For All tetap ditunggu sebagai animasi yang mengangkat semangat kebangsaan.

Dengan waktu tayang yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan, film ini diharapkan mampu menggugah penonton, khususnya generasi muda, untuk lebih menghargai nilai-nilai persatuan dan semangat perjuangan bangsa Indonesia.

Leave a reply