Sejarah Jalan Pasar Kembang: Dinamai Berdasarkan Kedekatannya dengan Makam Kembang Kuning

Suasana Di Jalan Pasar Kembang Surabaya
Surabaya | Berita Adikara – Salah satu pasar tradisional yang legendaris di Surabaya adalah Pasar Kembang.Pasar tradisional terkenal di Surabaya, ternyata lebih dikenal sebagai tempat membeli kue tradisional dengan harga terjangkau ketimbang bunga, meskipun namanya berarti ‘pasar bunga’. Pasar ini juga menjadi tempat favorit para pedagang untuk membeli kue dalam jumlah besar.
Ya, Pasar Kembang yang namanya juga menjadi nama salah satu ruas jalan di Kecamatan Sawahan Surabaya justru menjadi pusat jajanan tradisional dengan harga yang murah meriah. Pasar ini juga menjadi rujukan para pedagang untuk mengulak kue.
Awalnya Pasar Kembang adalah pusat perdagangan bunga di Surabaya, terutama karena letaknya yang dekat dengan area pemakaman luas di kawasan Putat Jaya sebelum tahun 1950-an.
Bunga-bunga yang dijual saat itu kebanyakan digunakan untuk keperluan ziarah kubur. Namun, seiring waktu, ketika kawasan pemakaman berubah menjadi permukiman, jumlah pedagang bunga berkurang, dan pasar ini mulai didominasi oleh penjual kue tradisional, meskipun masih ada beberapa pedagang bunga yang bertahan dengan menawarkan bunga untuk berbagai keperluan.
Bangunan Pasar Kembang mulai didirikan sekitar tahun 1970. Sejak itu, pasar ini tidak hanya menjual bunga, tetapi juga berbagai produk pertanian seperti sayuran, buah-buahan, dan kebutuhan pokok lainnya. Selain menjadi pusat perdagangan, pasar ini pernah memiliki bioskop, yang menjadikannya salah satu lokasi penting di Surabaya untuk kegiatan ekonomi sekaligus hiburan pada masanya. Memang masih ada sejumlah pedagang yang menjual bunga, namun jumlahnya lebih sedikit dari para penjual kue.
Terus bagaimana sejarahnya Pasar Kembang kok malah banyak penjual kue?
Pasar Kembang adalah salah satu pasar tradisional yang terletak di pusat Kota Surabaya. Seperti namanya, pasar ini mulanya identik dengan ‘kembang’ atau ‘bunga’. Bahkan sempat menjadi sentra perdagangan bunga paling penting di Surabaya.
Kuncarsono Prasetyo, Pemerhati Sejarah Surabaya dari komunitas Begandring Soerabaia penah menjelaskan bahwa Pasar Kembang Surabaya itu bisa ditelusuri kembali ke masa sebelum 1950-an. Saat itu, kawasan sekitar pasar ini adalah area makam yang sangat luas hingga wilayah Putat Jaya.
Keberadaan makam yang sangat luas itulah yang mendorong pedagang kembang beraktivitas ekonomi di sekitar lokasi itu. Jumlah pedagang bunga yang sangat banyak saat itu membuat kawasan itu dikenal sebagai Pasar Kembang Surabaya.
Yadi, salah satu pedagang kue di Pasar Kembang Surabaya membenarkan bahwa mulanya ada banyak lapak pedagang bunga di sekitar lokasi makam meski tidak memiliki bangunan permanen. Hingga pasar tradisional yang dinamai Pasar Kembang dibangun.
“Ya bener, namanya Pasar Kembang. Dari dulu sampai sekarang ya sama, jualan kembang. Cuman sekarang sudah ada tempatnya, yang dijual (kembangnya) juga makin bervarias,” kata Yadi saat ditemui .
Yadi menjelaskan karena lokasi itu dekat dengan area pemakaman yang luas, bunga-bunga yang diperdagangkan di sana adalah kembang untuk ziarah kubur. Masih bertahan sebagian pedagang yang menjual bunga untuk ziarah kubur, tapi mereka juga menjual bunga.