Sekolah Rakyat serentak Dibuka bulan Juli, Kurikulum khusus Pendidikan Dan Asrama

Surabaya -sebanyak 63 titik Sekolah Rakyat secara resmi telah dibuka secara serentak untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menjelaskan bahwa sekolah berasrama ini dirancang khusus untuk menampung 6.130 siswa yang berasal dari keluarga miskin.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di kalangan masyarakat kurang mampu.

Gus Ipul Mantapkan Sekolah Rakyat
Gus Ipul menargetkan bahwa pada tahun ajaran 2025/2026, jumlah Sekolah Rakyat dapat ditingkatkan hingga mencapai 100 titik di berbagai wilayah di Indonesia. Ia menegaskan bahwa persiapan untuk mewujudkan target tersebut sudah matang, termasuk ketersediaan tenaga pendidik yang kompeten, infrastruktur konektivitas untuk mendukung proses belajar-mengajar, serta penganggaran yang telah dialokasikan dengan baik.
“Semua aspek teknis di titik-titik tersebut sudah dipersiapkan dengan baik, baik dari segi tenaga pendidik, konektivitas, maupun anggaran,” ujar Gus Ipul.
Adapun sebaran 63 titik Sekolah Rakyat yang telah beroperasi saat ini mencakup berbagai wilayah di Indonesia, yaitu 13 lokasi di Pulau Sumatera, 34 lokasi di Pulau Jawa, 3 lokasi di Bali dan Nusa Tenggara, 2 lokasi di Kalimantan, 8 lokasi di Sulawesi, 2 lokasi di Maluku, dan 1 lokasi di Papua. Penyebaran ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjangkau anak-anak di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil.
Dalam proses seleksi siswa, Gus Ipul menjelaskan bahwa kriteria yang digunakan tidak berfokus pada prestasi akademik, melainkan pada kondisi sosial ekonomi keluarga.
Seleksi ini mengacu pada Data Kemiskinan Ekstrem yang bersumber dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Kami memprioritaskan anak-anak yang selama ini tertinggal, seperti mereka yang tidak bersekolah, putus sekolah, atau bahkan berisiko tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan,” ungkapnya.
Mengenai kurikulum, Sekolah Rakyat menerapkan kurikulum nasional sebagai dasar pembelajaran, yang kemudian diperkaya dengan kurikulum khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Selain mata pelajaran akademik seperti bahasa, matematika, dan literasi budaya, siswa juga dibekali dengan keterampilan hidup (life skills), penguatan nilai-nilai karakter, serta pembiasaan pola hidup sehat dan disiplin.
Pendekatan ini bertujuan untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan praktis dan karakter yang kuat untuk menghadapi tantangan kehidupan.