Slow Living Jadi Tren di Tengah Ekonomi Sulit, Hidup Hemat Tanpa Stress

0
25

SURABAYA | BERITA ADIKARA – Di tengah tantangan ekonomi dan kehidupan yang serba cepat, gaya hidup slow living kini semakin digemari masyarakat.

Konsep ini mengutamakan hidup sederhana, tidak terburu-buru, dan mengurangi konsumsi berlebihan dengan memikirkan dampak setiap keputusan.

Ekonomi senior dari INDEF, Alex Ahmad, menyebut slow living banyak diminati oleh milenial dan Gen Z. Mereka mulai menyadari bahwa uang bukan segalanya.

Gaya hidup ini menunjukkan perubahan cara pandang terhadap kondisi ekonomi saat ini.

Dalam situasi ekonomi yang sulit, slow living membantu mengurangi biaya hidup.

“Konsep ini bisa dimanfaatkan untuk memangkas pengeluaran,” ujar Alex, yang juga menyoroti pentingnya keseimbangan dalam hidup.

Menurutnya, slow living bukan hanya soal mengejar uang, tapi juga menjaga kehidupan sosial dan pribadi.

Orang yang menerapkan slow living cenderung tidak mengejar penghasilan tinggi, melainkan keseimbangan dan ketenangan.

“Buat apa kerja keras sampai malam tapi kesehatan mental terganggu? Yang penting pekerjaan selesai dengan baik,” tambah Alex.

https://beritaadikara.com/1599-2/

Namun, Alex menilai slow living sulit diterapkan di kota-kota besar seperti Singapura atau Tokyo, di mana kehidupan berjalan cepat dan orang terpacu mengejar pendapatan tinggi.

“Di sana, manusia seperti robot, sulit menikmati hidup.

Di kota kita, slow living justru jadi solusi untuk mengatasi tekanan ekonomi dan meningkatkan kebahagiaan,” tutup Alex.

Leave a reply