Tragedi Mutilasi di Pacet Mojokerto: Kekasih Dibunuh dan Dimutilasi, Pelaku Tertangkap

0
54
https://beritaadikara.com/tragedi-mutilasi-di-pacet-mojokerto-kekasih-dibunuh-dan-dimutilasi-pelaku-tertangkap/

Mojokerto, 8 September 2025 — Warga Mojokerto diguncang oleh peristiwa mengerikan yang terjadi di Dusun Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, beberapa hari lalu. Seorang pria berinisial AM (24), yang bekerja sebagai pengemudi ojek online, tega menghabisi nyawa kekasihnya sendiri, TAS (25), warga Lamongan yang tinggal di Surabaya. Peristiwa ini tidak hanya menimbulkan kepanikan di lingkungan sekitar, tetapi juga menjadi sorotan nasional karena tingkat kekejamannya yang luar biasa. AM membunuh TAS, memutilasi tubuhnya menjadi 65 bagian, dan membuang potongan-potongan tubuh korban di semak-semak yang sepi di kawasan Pacet.

Kapolres Mojokerto, AKBP Irham Kustarto, menjelaskan bahwa motif pembunuhan ini berasal dari rasa frustrasi AM terhadap sikap korban. TAS kerap mengunci kamar kos dari dalam setiap kali AM pulang larut malam, dan sering memarahi AM karena masalah ekonomi yang dianggap tidak tercukupi. Pada malam kejadian, 31 Agustus 2025, AM kembali mendapati TAS mengunci kamar kos. Kesal dan tertekan, AM mengambil pisau dapur dan menusukkan ke leher TAS hingga korban meninggal seketika.

Menurut pengakuan AM, kekerasan ini merupakan akumulasi dari konflik yang terjadi dalam hubungan mereka. Perasaan kecewa dan marah memuncak hingga ia mengambil tindakan ekstrem yang tidak dapat dibayangkan oleh masyarakat pada umumnya.

Setelah membunuh TAS, AM memutilasi tubuh korban di kamar mandi kos dengan menggunakan pisau jagal hewan yang biasa dipakai untuk memotong daging. Ia memotong tubuh korban menjadi 65 bagian, termasuk potongan daging, kulit, rambut, dan anggota tubuh. Selanjutnya, AM membuang potongan-potongan tersebut ke jurang dan semak-semak di sekitar Pacet–Cangar, dengan maksud agar tubuh korban tidak mudah ditemukan. Kejadian ini menambah kengerian kasus ini karena skala dan perencanaan tindakan AM yang cukup rinci.

Penemuan potongan tubuh manusia pertama kali dilakukan oleh seorang warga bernama Suliswanto yang tengah mencari rumput pada Sabtu, 6 September 2025, sekitar pukul 10.30 WIB. Ia menemukan potongan telapak kaki di semak-semak, yang kemudian dilaporkan kepada aparat kepolisian. Tim penyidik langsung melakukan penyisiran dan menemukan total 65 potongan tubuh manusia, termasuk 63 potongan jaringan tubuh dan 2 potongan ekstremitas berupa telapak kaki kiri dan pergelangan tangan kanan.

Identitas korban akhirnya terungkap melalui sidik jari yang dipindai menggunakan sistem Mambis. Hasil pemeriksaan menunjukkan korban adalah TAS, perempuan berusia 25 tahun asal Desa Made, Lamongan. Polisi kemudian menghubungi keluarga korban untuk konfirmasi dan memberikan dukungan emosional di tengah kabar tragis ini.

Polisi berhasil menangkap AM pada Senin, 8 September 2025, di Surabaya. AM mengakui seluruh perbuatannya dan menguraikan kronologi pembunuhan dan mutilasi secara rinci. Ia mengaku terbiasa memotong hewan sebagai jagal, sehingga tidak mengalami kesulitan ketika memotong tubuh TAS. Saat ini, pelaku ditahan dan proses hukum terus berjalan dengan penyelidikan mendalam terhadap motif dan kemungkinan adanya faktor pendukung lain.

Kasus ini menjadi sorotan luas di media nasional, dan banyak warga serta netizen mengecam perbuatan AM yang dianggap keji dan tidak manusiawi. Aparat kepolisian meminta masyarakat untuk tetap tenang, menyerahkan penyelidikan kepada pihak berwenang, dan lebih waspada terhadap potensi kekerasan dalam hubungan pribadi. Polisi menekankan pentingnya melaporkan tanda-tanda konflik atau ancaman kekerasan agar tragedi serupa dapat dicegah.

Tragedi ini menjadi pengingat pahit akan bahayanya konflik pribadi yang dibiarkan memuncak tanpa penyelesaian. Kasus ini juga menunjukkan perlunya kesadaran masyarakat akan komunikasi dan pengelolaan emosi dalam hubungan dekat, agar tragedi memilukan seperti yang menimpa TAS tidak terulang.

Leave a reply