DPRD Jatim Soroti Pertumbuhan Organik Ponpes, Dorong Kepatuhan Izin Demi Keamanan Bangunan

Surabaya | Berita Adikara – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Puguh Wiji Pamungkas, menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap izin dan standar kelayakan bangunan di lembaga pendidikan, khususnya pondok pesantren (ponpes).

Menurutnya banyak ponpes yang tumbuh secara organik seringkali mengabaikan aspek perencanaan konstruksi profesional.

Puguh mengamati bahwa banyak ponpes berawal dari skala kecil, kemudian berkembang seiring bertambahnya jumlah santri dengan melakukan penambahan bangunan secara bertahap.

“Artinya mereka ini dari kecil, lalu santrinya menjadi banyak, kemudian menambah bangunan. Pertumbuhannya organik dan hampir sebagian besar pembangunannya dilakukan secara swadana,” ujar Puguh di Surabaya.

Ia menjelaskan, model pertumbuhan seperti ini menyebabkan aspek profesionalisme konstruksi dan perencanaan teknis yang matang seringkali tidak menjadi prioritas.

“Dalam aspek profesionalisme konstruksi, perencanaannya memang seringkali tidak ada,” tambahnya.

Puguh menegaskan, dari sudut pandang regulasi, pemerintah sebenarnya telah menyediakan instrumen yang lengkap untuk menjamin keamanan sebuah bangunan melalui Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau kini dikenal sebagai Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

“Jika sebuah bangunan mengikuti ketentuan dari izin mendirikan bangunan sesuai regulasi pemerintah, sebenarnya itu sudah sangat memadai untuk merepresentasikan kelengkapan dan kekokohan sebuah bangunan. Ini yang ke depan perlu menjadi perhatian,” tegasnya.

Di sisi lain, Puguh juga mengapresiasi langkah cepat dan sigap yang selalu ditunjukkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui BPBD, Basarnas, Tagana, dan Dinas Sosial dalam merespons berbagai kejadian atau bencana.,

Namun ia menekankan bahwa langkah preventif melalui kepatuhan terhadap izin bangunan jauh lebih penting untuk mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan di masa depan.