Aspirasi Masyarakat, Warga Desa Socah Bangkalan Butuh Feeder Atau Transjatim Jangkau Wilayah Pedesaan

MADURA | BERITA ADIKARA – Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Abdul Halim, S.H., M.H., menyoroti aspirasi masyarakat terkait pengembangan layanan bus TransJatim.

Menurutnya fokus utama keluhan publik bukanlah pada operasional bus, melainkan pada minimnya konektivitas angkutan penghubung (feeder) yang menyambungkan wilayah pedesaan dan perkampungan ke rute utama TransJatim.

“TransJatim ini kan sebetulnya bukan dikeluhkan operasionalnya. Tetapi kemudian harapannya justru ada sambungan bagi masyarakat yang di desa-desa dan di kampung-kampung,” ujar Abdul Halim.

Halim menjelaskan, solusi untuk mengatasi kesenjangan layanan ini adalah melalui pengadaan armada feeder.

Ia mencontohkan layanan “wira-wiri” di Surabaya yang efektif berfungsi sebagai penghubung antara angkutan di dalam kota dengan angkutan provinsi.

Ia juga menyebut bahwa armada feeder ini bisa berupa bus sekolah yang rutenya terintegrasi untuk menyambung dengan koridor TransJatim.

“Ini makanya saya sebut, itu feeder-feeder namanya. Sebagaimana kota Surabaya yang akhirnya itu membuat wira-wiri di sana dalam rangka untuk penghubung antara angkutan dalam kota dengan angkutan provinsi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Halim mengungkapkan bahwa kebutuhan akan feeder ini telah menjadi topik konsolidasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah.

Menurutnya pemerintah kabupaten/kota berharap agar pengadaan armada feeder tersebut turut mendapatkan dukungan bantuan pendanaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Memang kan hasil konsolidasi dan koordinasi kami, bahwa teman-teman kabupaten/kota ini berharap feeder-feeder yang dihadirkan itu juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” pungkasnya.