Dua film adaptasi dari karya penulis legendaris Stephen King dijadwalkan akan tayang di bioskop pada akhir tahun 2025. The Long Walk dan The Running Man, diangkat dari novel yang ditulis King mengusung latar distopia yang kuat dengan kritik sosial yang tajam.
The Long Walk, yang diproduksi oleh Lionsgate, dijadwalkan rilis di bioskop Amerika Serikat pada 12 September 2025. Film ini berlatar di Amerika Serikat yang dikuasai oleh rezim totaliter, dengan fokus pada sebuah kompetisi tahunan ekstrem yang disebut “The Long Walk“. Dalam kompetisi tersebut, seratus remaja laki-laki diwajibkan untuk terus berjalan tanpa henti dengan kecepatan minimum 3 mil per jam. Siapa pun yang melambat atau berhenti akan mendapat peringatan, dan setelah tiga peringatan peserta akan dieksekusi. Satu-satunya pemenang yang bertahan hidup akan diberikan hadiah berupa apa pun yang ia inginkan seumur hidup. Trailer perdana film ini telah dirilis pada 7 Mei 2025. Namun hingga kini, belum ada jadwal resmi untuk perilisan di Indonesia.
Sementara itu, The Running Man dijadwalkan tayang di bioskop mulai 7 November 2025. Film ini menggambarkan sebuah masyarakat di masa depan yang menjadikan acara televisi berdarah sebagai hiburan utama. Dalam program tersebut, para kontestan disebut “Runner” harus bertahan hidup selama 30 hari sambil diburu oleh sekelompok pembunuh profesional. Tokoh utama film ini, Ben Richards (diperankan oleh Glen Powell), adalah seorang ayah kelas pekerja yang rela mengikuti acara tersebut demi menyelamatkan anak perempuannya yang sakit. Ia direkrut oleh produser acara yang ambisius, Dan Killian (diperankan oleh Josh Brolin). Ketika Richards menjadi favorit publik, ia justru berubah menjadi ancaman serius bagi sistem hiburan.
Kedua film ini diantisipasi tidak hanya oleh penggemar setia Stephen King, tetapi juga oleh penikmat genre fiksi ilmiah dan thriller sosial. Dengan tema yang menyentuh isu-isu seperti kekuasaan, pengawasan, eksploitasi media, dan moralitas, The Long Walk dan The Running Man diprediksi akan menjadi tontonan penting di penghujung tahun. Kehadiran dua adaptasi ini menegaskan kembali relevansi karya-karya Stephen King dalam menyoroti dinamika sosial melalui narasi fiksi yang kuat dan menggugah.
